Sabtu, 15 Mei 2021

Catatan dibalik Khutbah Idul Fitri 1442 H

 


Catatan dibalik Khutbah Idul Fitri 1442 H

          Catatan ini dibuat pada hari Sabtu, 15 Mei 2021. Berbicara tentang Idul Fitri pada tahun ini, tentu berbeda dengan tahun sebelumnya. Pasalnya, ketika saya masih berada di Pesantren Ayah saya sudah memberikan intruksi atau peringatan bahwa “nanti jadi Khatib di Masjid al-Barkah siap atau gak?, saya menjawab “Insya Allah, siap aja Yah”. Karena diberi waktu persiapan yang cukup lama kurang lebih tiga bulan dari hari Raya, tapi saya baru menyiapkannya ketika hari akhir-akhir menjelang pulang dari Pondok ke rumah. Dan, hal yang lebih tak disangka nya lagi ialah teks Khutbah yang sudah dibuat ketinggalan di Pesantren. Karena, pada saat itu terlalu sibuk dengan kegiatan dan persiapan pulang yang membuat saya lupa akan membawa teks tersebut.

            Tapi, akhirnya di samping saya harus kuliah didalam kereta api. Saya pun, mempersiapkan teks di kereta api sambil mempresentasikan mata kuliah Ilmu Komunikasi. Banyak hal yang saya pikirkan pada saat itu, karena ketika berada di Pesantren saya tidak tahu mau bahas apa nanti ketika menjadi Khatib di rumah dan saya memang lebih senang pada sesuatu yang mendadak atau disiapkan mendekati hari H nya mungkin, daripada harus menyiapkan dari jauh hari. Dan, tentu hasilnya pun akan lebih maksimal. Seperti sidang karya ilmiah dua tahun lalu, dimana dimalam hari tersebut saya tidak mempersiapkan apapun. Tapi, saya fokus mendengarkan lagu-lagu kesenangan di ruangan kosong pinggir Masjid Munirah Salamah.

Khutbah Idul Fitri tanpa “Tema Besar”

            Sebelum hari H, saya sudah menyiapkan isi teks Khutbah baik dari muqaddimah, isi, penutup, maupun doa dan kutipan para Ulama. Tapi, bagi saya sulit membuat tema besar nya, jadi ketika saya mulai menaiki podium mimbar di lapangan bebas tersebut. Barulah satu persatu pembahasan saya uraikan. Dengan catatan, saya tidak menggunakan tema besar. Artinya, apapun yang terbesit dalam pikiran dan yang hadir dalam lisan itu adalah tema besar khutbahnya. Tapi, saya tidak keluar dari bagian-bagian inti dan kesunahan Khutbah tersebut. Seperti yang Ustaz Yunal uraikan:

“Pada intinya khutbah ied sama dengan khutbah Jum’at, rukunnya juga 5 (gak boleh kurang, kalau kurang maka khutbahnya batal: Tahmid, Shalawat, Wasiat Taqwa, Baca Ayat, dan doa di khutbah kedua).

Cuma disunnahkan di awal khutbah pertama takbir 9x dan di awal khutbah kedua 7x.”

Isi Khutbah Idul Fitri Perdana

            Pertama, saya memulai dengan rasa syukur karena bulan Ramadhan ini satu persatu penyakit keluar dari bumi pertiwi Indonesia ini. Dan, tentu Ramadhan 1442 H ini bernbeda dengan yang lalu. Atau dapat dibilang Covid-19 sudah mulai meninggalkan jejak walaupun langkah “larangan mudik” harus diberlakukan. Mengutip pesan Prof. Dr. Kh. Said Aqil Siraj, Ma tentang puasa: “Ketika kita puasa dengan kesungguhan hati, hanya karena Allah, maka secara otomatis kita telah ikut menjaga kestabilan lingkungan, keamanan, dan ketertiban. Karena, sebagai seorang yang menjalankan puasa (Shaim), kita tidak akan melangkahkan kaki dan mengayunkan tangan untuk hal-hal yang keji dan buruk.”

            Kedua, saya pun menguraikan ayat tentang Taqwa pada surat al-Baqarah ayat 183. Tentu ayat ini sering dibaca oleh Imam-Imam Shalat di Kampung-kampung atau Perkotaan. Dimana pada penggalana ayat tersebut terdapat kata “tattaqun”. Pada saat itu, saya  menyampaikan bahwa “Taqwa dalam ayat tersebut berbentuk fiil mudhori’, yang bermakna hal/mustaqbal (sekarang/yang akan datang). Artinya, taqwa itu tidak memiliki dimensi dan tanpa batas.”

            Dan, tentu saya pun membahas tentang makna “fitri” (suci). Bagaimana pun, tentu kita sering mendengar hadis tentang kesucian anak yang baru lahir dari Rahim seorang Ibu. Teks tersebut berbunyi, “Kullu mau’ludin Yu’ladu ala fitrah” (setiap anak terlahir dalam keadaan suci). Dalam artian, anak tersebut tidak memiliki dosa dan beban apapun. Oleh karena itu, berbanggalah orang tua yang melahirkan anak, lalu kemudian anak itu meninggal setelah lahir atau sebelum baligh. Karena, itu dapat menjadi perantara masuk ke dalam surganya Allah Swt.

            Ketiga, saya pun tak lupa membahas tentang Covid-19 dan kebijaksanaan pemerintah dalam menerapkan larangan mudik. Pasalnya, banyak masyarakat yang belum mengerti tentang hal tersebut. Oleh karena itu, saya sampaikan dengan melampirkan cerita Amirul mu’minin Sayyidina Umar bin Khatab yang tidak jadi berangkat ke Syam karena waspada akan cerita sahabat nya bahwa di Negeri Syam sedang terjadi Wabah yang sangat mematikan. Oleh karena itu, larangan mudik adalah menyelamatkan diri sendiri atau dalam Maqasid al-Syariah disebut dengan hifz al-Nafs.

            Keempat, saya mengutip beberapa perkataan Ulama yang sudah wafat maupun masih hidup, seperti almaghfurlah Kh. Abdurrahman Wahid, Abi Quraish Syihab, Kh. Said Aqil Siraj, dan pesan Ustaz Ahmad Ubaidi’ Hasbillah tentang covid-19, dan terakhir murid dari Habib Umar bin Hafidz yaitu Habib Jindan bin Novel.

            Kelima, ketika saya membaca doa diakhir khutbah kedua. Saya pun, meniru gaya doa yang sering dibacakan oleh almukarram Ustaz Muhammad Sofin Sugito dan doa yang selalu diistiqamahkan oleh almaghfurlah Kh. Ali Mustafa Yaqub. Kalau diterjemahkan kebahasa Indonesia menjadi seperti ini, “Ya Allah, pahamkanlah Kami ilmu agama dan ajarkanlah pengetahuan yang mendalam” dan versi Ustaz Sofin “Kami ridho menjadikan Allah sebagai Tuhan, Islam agama Kami, Nabi Muhammad Nabi dan Utusannya Allah, al-Qur’an kitab suci Kami, ka’bah kiblat Kami, dan Indonesia sebagai tanah air dan bangsa Kami”.

 

Catatan tentang Tan Malaka 1

 


Membaca buku Tan Malaka

            Tan Malaka merupakan porter pemuda yang hebat, pemberani, bandel, dan nekat untuk melakukan banyak hal. Akan tetapi, tidak bisa kita pungkiri bahwasannya Ia merupakan pemuda yang jenius, cerdas, dan terkadang membuat guru-guru di sekolahnya kagum dengan kecerdasannya.

            Dalam usia yang tak begitu Muda atau bisa dikatakan masih relative kanak-kanak, Ia telah hafal Qur’an diluar kepala. Satu hal yang membuat nya menjadi pemuda tangguh mungkin karena tidak pernah meninggalkan Shalat, karena bagaimana pun Shalat merupakan kewajiban Kita sebagai Umat Islam.

            Menurut Djamaluddin Tamim, salah satu teman seperjuangan Tan Malaka dan penulis buku Kematian Tan Malaka menuliskan sejarah bahwa Tan Malaka lahir pada tanggal 2 Juni 1897. Bukan seperti sekarang yang kita dengar, ternyata Tan Malaka memiliki nama kecilnya adalah Ibrahim. Ayahnya bernama Rasad dari puak Chaniago  dan ibundanya bernama Sinah berasal dari puak Simabur.

            Dalam buku Massa Aksi pun, Khalid O. Santosa seorang penulis handal dan telah mengarang beberapa buku seperti Perjalanan Sang Jenderal Besar 1921-2008, Paradigma baru memahami Pancasila dan UUD 1945: sebuah rekonstruksi sejarah atas gagasan dasar Negara RI, consensus nasional, dan demokrasi, Manusia di panggung sejarah: Pemikiran dan Gerakan Tokoh-tokoh Islam, dan lain sebagainya. Ia pun, menuliskan Pesan Perjuangan Tan Malaka. Berikut isi pesan perjuangan tersebut

            “JIKA BISA membayangkan, pertanyaannya apa yang sempat muncul dalam pikiran Tan Malaka saat ia ditangkap bersama tumpukan buku-bukunya oleh sekelompok tentara, diiringi dengan tangan diikat, disekap di sebuah lumbung padi, kemudian ditembak mati. Mungkin ia tidak menduga sama sekali tindakan kejam dan biadab itu tega dilakukan oleh tentara bangsanya sendiri, yang telah perjuangkannya dengan segala kepahitan dan penderitaan. Bukankah sepanjang hidupnya ia telah keyang dengan berbagai penangkapan dan penahanan oleh tentara di berbagai Negara. Toh, semuanya tidak pernah diakhiri dengan eksekusi mati. Bahkan di negeri yang tidak pernah menginginkan kehadirannya sekalipun.

            Selama 51 tahun hidupnya, Tan Malaka menjelajahi tak kurang dari 21 tempat dan 11 negara dengan kondisi sakit-sakitan serta pengawasan ketat agen-agen Interpol. Mulai Minangkabau hingga berpetualang ke Belanda, Jerman, Inggris, Moskow, Filipina, Burma, Beijing, Thailand, dan kembali lagi ke Indonesia untuk bergerilnya ke Banten, Jakarta, Surabaya, Purwokerto, dan Yogyakarta. Semua perjuangan dan pengorbanan itu dilalui demi satu hal: Kemerdekaan Indonesia.”

                Pelarian Tan Malaka dari satu tempat ke tempat lainnya pun, memiliki banyak cobaan. Salah satu hal yang teringat oleh banyak orang ialah ketika Tan Malaka berkunjung kesuatu rumah, maka hal yang pertama Ia lakukan ialah menghadapkan wajahnya ke jendela. Karena, kecemasan yang muncul akan datang nya polisi rahasia Belanda, Jepang, Inggris, atau Amerika yang tiba-tiba menggrebek rumahnya. Ia pun, memiliki 23 nama palsu dan telah menjelajahi dua benua dengan total perjalanan sepanjang 89 ribu kilometer.

            Bukan hanya 23 nama palsu yang hadir di dalam dirinya, dalam proses petualangan tersebut ternyata ia telah menghasilkan 23 karya tulis yang turut menerangi obor revolusi. Seperti buku Massa actie, Semangat muda, Islam dalam tinjauan Madilog dan sebagainya.

 

~ Bersambung ~

Pesan-pesan mulia para Asatiz Madrasah Darussunnah

 


Ustaz Muhammad Ali Wafa

o   “Berkaitan dengan kenegaraan, bukan sistem yang dibicarakan. Tapi, keadilan yang ditegakkan."

o   “Yang sifat nya peperangan, tidak akan hanti sampai hari kiamat."

o   "Bumi dijaga karena adanya orang-orang Shaleh".

o   "Jangan merasa lebih dari mereka".

o   "Kenapa wali tidak lebih baik dari nabi?, karena wali masih bisa Su'ul Khatimah".

"لا نرا أننا أفضل من الآخرين"

"دار السنة ليس جميعية لكن معهدا إلى يوم القيامة"

o   "Darus-sunnah itu pesantren, yang dipake etika kampus itu intelektualnya".

o   "Mondok itu bukan mikir apa yang dibayarkan, tapi apa yang diberikan"

o   "Silahkan berbicara, tapi jaga adab, jaga etika"

o   "Dunia itu memang fitnah terbesar"

o   "Orang yang disebut kaya itu ketika tidak membutuhkan harta. Kalau masih butuh, itu bukan kaya itu namanya (Faqir)"

o   "Sebesar apapun maksiat seseorang, dosa seseorang, Allah masih membuka pintu rahmat"

o   "Semakin banyak kita melihat keburukan seseorang, semakin besar rasa kasih sayang kepada mereka"

o   "Kalau ada orang yang benci kepada Bangsa nya, maka Ia ingin kembali ke massa Jahiliyyah"

 

"كثرة الذنوب لا يزال من رحمة الله"

"قبل موجود الإسلام. الوطن ليس كان وطنيا و لكن قبليا"

 

Ustaz Zia ul-Haramain

"الأكل هو الحق الحيوان فلا تتركه"

"لا يجوز لنا في حق هذا الحيوان يرمى المعراض"

"الحلال و الحرام هذا يتعلق بفعل الناس ليس بالأشياء. "ليس كان ولد الحرام، الحرام يعني فيه أبويه"

أن الناس لا يدخل الجنة بمجرد العمل"

Ustaz Badrut Tamam

o             “Pekerjaan yang tidak pernah selesai itu Tahfidz al-Qur’an."

o             “Berani menghafal itu artinya berani murajaah sampai mati."

o             “Orang yang mulai mengahafal Qur’an itu, berarti berinteraksi dengan Allah Swt mati."

Ustaz Subhan Mahsuni

الشيخ علي مصطفى يعقوب

 

"من فضائله أن لا يستحي أن يدرس مع تلامذه"

"الدراسة أهم شيئ عنده"

"يهتم في الدراسة إهتماما كبيرا"

 

طريقته: االإستماع، الكلام، القراءة، الكتابة

Ustaz Ulin Nuha

"من أداب اللباس لأجل الأمن، لكن عند المسلمين الأداب المهم عند ستر العورة"

"عند الإسلام  ليس فقط لباس الظاهر، و لكن لباس الباطن. من آية (و لباس التقوى ذلك خير)"

"كما قال شيخنا المهم ستر العورة"

"بحكم الجبة و القميص و هو شيئ الجائز فقط ليس كان الثوب"

"ما هو الشهرة؟ اللباس الذي يخالف لباس الناس أو لباس الأمة أو اللباس الذي يرى الآخر فتعاجبون."

"التواضع من أخلاق المحمودة الكريمة"

o             “Libas batik min al-Sunnah, kalau kalian cari hadisnya maka tidak ada, tapi kalau dicarikan elaborasi maka akan ditemukan."

o             “Pak Qurais Syihab tidak pernah membolehkan orang tidak berjilbab."

o             “Segala model pakaian apa saja, kalau menutup aurat maka boleh."

o             “Qur’an itu fiksi dalam perumpamaan."

o   "Syarat menafsirkan al-Qur'an itu, hilangkan dulu sifat takabburnya (sombong".

o   "Siapapun dia, kalau sudah mengasih satu huruf. Maka, harus kita hormati".

o   "Amarah itu dimanapun akan mengarahkan pada kejelekan"

o   "Cara Fiqh dakwah itu masuk dulu, membaur dulu. Baru, masuk pelan-pelan"

o   "Lgbt tetap kita arahkan, tapi tidak kita bully (cela)."

 

Ustaz Muhammad Ali al-Hudaibi

 

"الإسلام  يتعلق بالظاهر و الإيمان يتعلق بالباطن"

"إذا قرئت الصحابة قرأ أيضا التراضي أو الدعاء. هذا من آداب إلى صحابة النبي"

"لا بد من فهم الإسلام من أدلتها الشاملة"

 

o   "Cita-cita Pak Kiai Ali Mustafa Yaqub itu ingin seperti Anas Bin Malik"

o   "Khidmah itu penting"

o             “Doa nya Nabi itu, “sangat singkat tapi maknanya luas”.

 

Ustaz Muhammad Hanifuddin

 

o   "Berharap itu harus sesuai pada tempat".

o   "Dibalik perbedaan itu ada rasa yang sama, yaitu sama-sama cinta Sunnah".

o   "Meskipun sama-sama cinta, tapi artikulasinya berbeda"

o   "Satu kenyataan, itu cara memandangnya bisa berbeda"

o   "Menggeser sedikit perspektif itu dapat menimbulkan pemahaman yang berbeda"

o   "Menangkap makna pada suatu peristiwa, itu tergantung kita nya"

o   "Dibalik sesuatu yang kasat mata, itu ada sesuatu yang abstrack"

o   "Beda persepsi kita memahami, maka konsekuensinya akan berbeda"

 

Ustaz Ahmad Ubaidi' Hasbillah

 

"لا بد أن نفعل الحديث عن حالة الإجتماعية"

"البلاء موكل بالمنطق/بالقول"

"فكل حي بلاء و كل مؤمن بلاء و أشد البلاء بلاء الدين"

"الحمد لله على كل حال (مريض و أخرى) و نعمة"

"فمن لم يشكر بالبلية معناه إيمانه رقيق"

"علامة الصبر يعني تفرح بالبلاء كما تفرح بالرخاء"

"إذا الزهد ليس ترك الدنيا لكن ترك رغبة الدنيا"

"المعلم أن يكون له خبرة"

"كيف نتوكل إلى الله: حسن الظن بالله. و كيف حسن الظن بالله: قل الحمد لله."

 

o   "Punya duit ga' punya duit, yang penting bisa ketawa"

o   "Anda disakiti orang, jangan fokus disitu. Masih banyak orang yang menyayangi Anda"

o   "Setiap orang suka ngurusin orang"

o   "Belajar mencintai wanita/isteri bukan hanya karena make up atau dandanan"

o   "Orang yang pake baju itu mengaruh ke hati"

o   "Jangan terlalu fanatik pada suatu yang mubah"

o   "Orang bertaqwa itu cepat sadar"

o   "Hukum itu tidak sesederhana apa yang kita bayangkan"

o   "Urusan pahala itu bukan urusan Anda, tapi urusan yang ngasih pahala"

o   "Hati-hati dengan penggunaan bahasa"

o   "Semua orang akan diuji dengan ucapannya"

o   "Jangan pernah mencari tahu, "ini orang ngomongin apa tentang Anda?"

o   "Seorang hakim harus pintar menjadi mediasi/jalur kekeluargaan"

o   "Rata-rata orang yang merasa sulit pada suatu keadaan, maka akan menjadi indah dimassa yang akan datang"

o   "Seorang guru itu harus mempunyai capaian"

o   "Capaian itu bukan tentang juara"

o   "Capaian sekarang apa yang bisa anda capai, bukan hanya juara"

o   "Yang terjadi pada diri Anda saat ini, itulah yang terbaik"

o   "Ridho itu abstract, melihat Ridho Allah itu sulit"

o   "Jangan pernah pengen menjadi orang lain, jadilah diri sendiri"

o   "Ujian tawakkal itu tiba-tiba, berat!"

o   "Pejabat itu wali, selama ia adil"

"Semua yang Anda katakan, itu akan me

Pesan-pesan mulia dari Asatiz dan Asatizah Madrasah Darussunnah

 



  Ka Fawaid

v  Dalam diri kita itu ada musuh kita.

v  كن مبنيا و لا تكن معربا

v  Orang istiqomah itu disegani orang lain.

Ustadz Yusni Amru al-Ghazali

v  Nur Allah itu pada akhlaq, bukan pada kecerdasan intelektual.

v  Cahaya lahir dari ridho orang tua.

v  Orang diangkat menjadi wali bukan karena hafal hadis maupun Qur’an, tapi karena akhlaq.

v  Ilmu apa saja kalau dibawa dengan akhlaq maka akan mulia.

v  Yang mahal pada hari ini adalah akhlaq.

v  Kalau menuntut ilmu, lepaskan identitas kalian seperti padi kosong.

v  Ilmu dalam islam prinsipnya laduni.

v  Senioritas itu sudah membudaya di Indonesia, dan dalam agama itu tidak ada senioritas.

v  Kuncinya fiqih itu boleh dan tidak boleh yang penting ada dalilnya.

v  ترك الصلاة فريضة كفرض الصلاة, janga pernah merasa shalat. Kalau merasa shalat berarti belum shalat.

v  Kunci yang paling penting menjaga shalat kita ialah jama’ah.

v  Cara biar gak berat shalat kita ialah Qabliyyah dan Ba’diyyah.

v  Mempercepat shalat itu tidak membuat cepat menghilangkan permasalahan.

v  Kalau sudah baca al-Qur’an itu bukan bacaan anda, tapi bacaan Allah.

Ustadz Ahmad Ubaidi’ Hasbillah

v  Jangan lari kalau ketemu masalah, tapi hadapilah masalah tersebut.

v  Dimanapun tempatnya pasti ada masalah.

v  Dunia tempatnya masalah.

v  Kalau ada masalah sama seseorang jangan buat masalah baru.

v  Keliru dalam membebaskan seseorang, lebih baik dari pada keliru menghukum seseorang.

v  Agama itu bukan rasio dan pemikiran, tapi ketaatan kepada Allah.

v  Seyogyanya murid itu guru  sejati bagi gurunya.

v  Jadilah orang yang iri kepada ilmu orang lain.

v  Lebih baik 16 tahun sengsara, daripada setelah 16 tahun sengsara.

v  Guru harus melihat kemashlahatan thalib ( murid ).

v  Guru harus menganggap muridnya seperti anak sendiri.

v  Syuhada : orang yang menghabiskan hidupnya dijalan Allah.

v  Mempersulit suatu yang gampang itu mudah, tapi kalau menggampangkan suatu yang sulit utu sulit.

v  Kalau mau jadi guru yang penting retorika.

v  Cara Allah mendidik manusia dari yang terkecil sampai yang terbesar.

v  Jadi guru itu harus serius dalam mengajar muridnya.

v  Kalau mengajar dikelas jangan menyinggung hukum sara’.

v  Seorang guru tidak boleh menyembunyikan ilmunya, ketika muridnya bertanya guru wajib menjawab.

v  Dunia harta yang melalaikan.

v  Fanatik kepada selain Allah itu tidak boleh.

v  Siapa yang mengajar tanpa ada guru, itu yang mengajar setan.

v  Kita tidak butuh peraturan tertulis, tapi kita butuh pemberdayaan.  “ kutipan kata pak kyai” 17 February 2019.

v  الصبر ضياء , kalau kamu sabar dalam belajar, pasti masa depanmu terang-benerang.

v  Yang jorok itu umat islamnya, bukan islamnya.

v  Sesuatu bisa disebut ilmu kalau ada landasan qur’an hadisnya.

v  Al-qur’an dan hadis sangat arif dengan budaya local.

v  Untuk menyelesaikan forum umat, harus dengan musyawaroh.

v  Tidak aka ada sunnah yang hidup, kecuali menghidupkan sunnah.

v  Orang menghidupkan sunnah harus tau tempat dan waktu

v  Apa yang dibawa Rasullulah berupa agama, maka bias diterapkan manusia di masyarakat.

v  Agama dan budaya itu seperangkat pengetahuan yang diyakini kebenarannyauntuk melakukan tindakan.

v  Sunnah juga ruh al-Qur’an.

Ustadz Ahmad Munsorif

v  Sampah itu berkah

v  Tirakat itu menahan bukan sekedar puasa.

v  Kita dalam organisasi apapun harus dirapatkan, kalau tidak rapat maka akan dicerai-beraikan  oleh Allah.

v  Ketat untuk diri sendiri, longgar untuk orang lain.

v  Ilmu dijadikan sebagai pengabdian, jangan dijadikan lahan pencarian.

v  Jangan jauh dari ulama.

v  Pasrah secara dzohir, ridho secara batin.

v  Amal itu صورة قائمة ( wujud nyata amal perbuatan ).

v  Dalam bab al-Muhafadzah ala al-Sunnah, ustad pernah menjelaskan “kita dalam organisasi apapun harus dirapatkan, kalau gak dirapatkan maka akan di cerai –berai oleh Allah”.Hadisnya berbunyi :

v  عن ابي عبد الله النعمان بن بشير رضي الله عنهما قال سنعت رسول الله صل الله عليه و سلم يقول لتسون صفوفكم او ليخالفن الله بين وجوهكم متفق عليه

v  Guru zaman dulu itu bersih-bersih.

v  Zaman semakin modern, semakin maju. Harus dibarengi dengan religius kita.

v  Kalau selalu berharap kepada manusia, maka akan merasakan kekecewaan.

v  Apa yang kita miliki sekarang patut kita syukuri.

v  Sesuatu yang haram dilakukan, akan menjadi halal kalau sabar. Contoh Jima’.

v  Kalau mondok di darus-sunnah nyari berkah Kyai Ali Mustafa Ya’qub.

v  Yang Isiqomah itu sulit, makannya ada “al-Istiqamah khairunn min alfi Karamah”

v  Ngapalin Qur’an itu pekerjaan seumur hidup.

v  Suatu kebohongan kalau di istiqamahkan, maka akan jadi benar.

v  Apa yang kalian lakukan di pondok, itulah yang kalian lakukan di masyarakat.

v  Urip iku sawang sinawang ( hudup itu saling mandang-memandang .

v  Sekarang banyak-banyakin ngaji, “nahnu thullabul ilmi ila yaumi al-Qiyamah”. Kalau gak belajar kita akan goblok ( bingung ).

v  Orang tua kita itu kalau nyiapin barang kita mondok itu sangat senang.

v  Kita tidak pernah ngerasain, apa yang dirasain orang tua.

v  Minimnya harapan kita kepada tuhan, maka apa yang terjadi ?

1.       Kecewa

2.       Putus asa

v  Dalam bab setelahnya, yaitu bab fii al-Nasihah langsung dilewat dan pindah ke baba mar ma’ruf nahi al-Munkar. Dalam baba mar ma’ruf nahi al-Munkar Ustad Munsorif berkata “ walisongo lisan dan hati. Kekerasan dikit”. Maksudnya dakwah yang dilakukan wali songo ialah menggunakan dakwah yang lisan perlahan tidak menggunakan kekerasan, dan juga pendekatan hati. Tapi, ada juga yang menggunakan kekerasan tapi itu sangatlah dikit. Tafsiran hadis amar ma’ruf nahi al-Munkar menurut Ustad Munsorif dari gurunya Kyai Said Aqil Sidra’j Hafidzokumullah.

من راى منكم منكرا فليغره بيده فان لم تستطع فبلسنه فان لم تستطع فبقلبه و ذلك اضعف الايمان رواه مسلم

*      Berikut tafsiran kata yang di merahi tersebut :

*      Dzalika dalam kata tersebut kembalinya bukan ke kata setelahnya yang lebih dekat darinya. Karena dzalika merupakan isim mausul yang berfaedah lil baid ( jauh ). Lebih tepatnya ialah kembali kepada kalimat biyadihi, kalau kita renungkan sejenak benar juga ya…, tapi inikan Cuma tafsiran beda tafsir juga boleh kok.., tapi saya Muhammad setuju dengan tafsirannya Kyai Said melihat bagaimana dulu dakwahnya wali songo ke bumi nisantara ini sangan santu dan bijaksana. Wallahu a’lam

·         Apa yang harus dilakukan santri yang mondok ?

1.       Mencari ilmu/ mengaji

2.       Mencari berkah

v  Dalam bab al-Dilalah ala Khoirin wa al-Dua’I Ustad Munsorif memberi beberapa nasihat yang sangat mendalam. Salah satunya ialah hadis yang sering di gunakan Pak Kyai ketika memberangkatkan santrinya ke Papua. Hadisnya berbunyi :

فو الله لان يهدي رجلا وحدا خير لك من حمر النعم متفق عليه

v  Dalam bab fii Man Sanna Sunnatan Hasanatan aw Sayyiatan, Ustad Munsorif memberikan beberapa nasihat yang kita bias ambil, berikut nasihat dan hadisnya.

·         Minimal kita mengajak terus pada kebaikan, urusan di terima atau tidak nanti. Hadisnya berbunyi :

من سن في الاسلام سنة حسنة فله اجرها و اجر من عمل بها بعده من غير ان ينقص من اجورهم شيئ

·         Jangan bersekongkol dan tolong menolong dalam hal dosa

·         Jamgam bernegosiasi “tolong menolong’’ dalam hal dosa

من سن في الاسلام سنة سيئة فله وزرها و وزر من عمل بها من بعده من غير ان ينقص من اوزارهم شيئ رواه مسلم

v   

Kak Denis

v  Terpaksa, terbiasa, dan luar biasa.

Ustadz Muhammad Hanifuddin

v  Kita tidak mungkin menarik kesimpulan sebelum kita bias mengenal object yang kita teliti dengan baik.

v  Kalau kita muliakan orang maka, jangan lupa muliakan penciptanya.

v  Kalau tauhidnya benar-benardipahami, maka kita tidak mudah menjelek-jelekan seseorang.

v  Apa yang ada di langit maupun di bumi, maupun ada di hati. Semuanya milik Allah

v  Kita beriman kepada Rasul itu tidak boleh membeda-bedakan. Semuanya wajib kita iamani sebagai utusan Allah.

v  Kaya dan miskin itu fatamorgana, karena pada sebenarnya adalah ujian. Kaya dan miskin adalah ujian yang samabentuknya yang berbeda.

v  Semua sudah diatur oleh Allah tapi harus ikhtiar.

v  Buku yang baik itu buku yang propokatif.

v   

Ustadz Ibnu Sina

·         كرامة الدراسة كرامة النظام كرامة المعهد كرامة الاستاذ

·         الفهم و الم و التوفيق من الله تعالى

·         Pujian itu racun, hinaan itu faedah.

·         Matinya hati itu tidak terasa dan tersadari.

·         Jangan bekerja nunggu ikhlas.

·         Pintar itu bukan jaminan.

·         Mulut tertutup tapi hati Allah yang tahu.

Ustadz Firdaus

·         Etika lahir dari dari kesadaran sosial dan budaya setempat.

·         Pesantren tidak menjamin kita menjadi orang baik, tapi pesantren membiasakan kita membuat kebaikan.

·         Kita diberi kemampuan, tapi kita tidak boleh membanggakan kemampuan diri sendiri.

·         Peci itu identitas santri.

Ustadz Hasan Shobary

v  Sesuatu yang sudah jelas itu tidak perlu diperjelas “kata ulama”

v  Akal itu hanya sebagai penunjang, maka ada perintah تفكرو في خلق الله ولا تفكرو في ذات الله

v  Jangan kalian menjaring ikan paus dengan jaring ikan teri “ sosiolisi”

v  Mencari tuhan itu gak kemana –mana, mencari tuhan itu ada pada dirinya sendiri.

v  Ketika kita sedang berada pada lautan Allah Swt, maka akal tinggalkan dulu biar hati yang merasakan.

v  Kuncinya ilmu itu Tawadhu.

v  Habib jika tidak bertaasub dengan marganya, maka menjadi wali.

v  Sayyidi Abdul Ghani “Guru Sekumpul”, tubuh kita itu dari Adam, nur kita dari Muhammad, nabi Adam dari tanah, tanah dari air, air dari api, api dari nur Muhammad نور على نور

v  Tanah subur. Hitam, gembur, dan cacing.

v  Sifat tanah menerima apa saja yang dilempar kepada dirinya. Pohon tauhid dan tanah yang subur, ketika di caci tidak marah.

v  Ridho berkaitan pada Qadha dan Qadar.

v  Prof Zaky Mubarrok “ Indonesia perumpamaan Islam di dunia”.

v  الحبيب نوعان habib cukup dicintai, dan habib diikuti dan dicintai.

v  S : Ustadz kenapa kalau kita lihat orang wahabi gak pernah senyum ? J : karena tuhan mereka jauh في السماء

v  Kadang akal dan otak itu gak berperasaan. Hati yang berperasaan. Hati itu معرفة

v  Ikhlas itu seperti ruh, روح العبادة. Kalau ibadah kita tidak ikhlas, seperti nikahi cewe tanpa ruhnya.

v  Esensi Islam 1. Amar ma’ruf nahi munkar 2. Iman 3. Islam 4. Ihsan 5. Istiqomah.

v  Amal itu صورة قائمة  ( wujud nyata amal perbuatan ).

v  Yang dijamin jasadnya tidak dimakan belatung ialah ahli Qur’an yang mengamalkan isi yang ada didalamnya.

v  Kecepatan pikiran lebih cepat dari kecepatan cahaya.

v  Perempuan lebih cepat dewasa dari laki-laki

v  Ada yang dari nafsu itu lahirnya baik, tidak semua nafsu itu buruk. Berangkat dari nafsu diarahkan kea rah yang baik.

v  Kalau jadi presiden gak perlu banyak shalat sunnah, amalan dia adalah kebijakannya.

v  Pemimpin yang adil, jihad konstitusi.

Ustadz Ali al-Hudaibi

v  Orang sholat itu pahalanya dalam hadis seperti orang yang mandi lima kali berturut-turut, artinya orang tersebut pasti akan bersih badannya. Tapi kalau ada orang sholat masih berkata kotor. Jangan salahkan sholatnya, tapi salahkan cara sholatnya.

v  Pahala yang tidak terbatas  1. Memaafkan فمن عفا و اصلح فاجره على الله 2. Sabar, ketika tertimpa musibah/ ketika menjalani ketaatan انما يوفى الصابابرون اجرهم بغير حساب 3. Menjauhi kemaksiatan 4. Puasa كل عمل ابن ادم له الا الصبام فانه لي و انا اجزي به.

v  Setiap zaman ada musuhnya masing-masing.

v  Sesuatu yang dibaca berulang –ulang kali maka akan menjadi مملكة ( jimat ).

Ustadz Hilmy Firdaus

v  Guru tala’ ( guru sanad keilmuan/ karakter ), guru biasa, dan guru kelas.

v  Strategi lahir pada culture budaya tertentu.

v  Futuh merupakan gol dari ilmu, ilmu hanya sarana supaya kita futuh ابن شيخي شيخي , اللهم افتحنا فتوح العارفين, من اسباب الفتوح انتظام الشيوخ                                      

v  Tidak semuanya orang yang menjadi guru, itu alim semua ilmu.

v  Asas dalam dunia persilatan, menang kalau gak  hancur sekalian.

v  Ketika  punya kesempatan pulang, pulanglah !!!

v  Perempuan adalah orang paling pintar merawat dendam.

v  Hoaks sesaat yang melahirkan dampak abadi ( hadisul ifki )

v  Kalau mau jadi wali makan sayur.

v  Bahasa itu bukan pada konsep dasar, tapi pada pola kehidupan akulturnya.

v  Konsep dasar bahsa itu semau-maunya.

v  Sastra tidak bergantung pada peraturan rigite.

v  Jarak itu fleksibel, waktu itu relative.

v  Jarak fisik tidak lagi berarti, jauh dan dekat bukan masalah jarak. Kereta Jakarta ke Surabaya terasa cepat.

v  Waktu itu dengan siapa anda menempuhnya.

v  Semakin banyak pasukan semakin banyak kalah, karena semakin banyak komunitas  semakin cemen personalitasnya.

v  Mayoriti syndrome : yang terjadi pada banyaknya komunitas. Memasrahkan dirinya kepada orang yang berada kanan dan kiri.

v  Minority syndrome : harus memaksimalkan kekuatan sendiri. Satu komando.

Ustadzah Nisa Permatasari

v  Mtk itu untuk menyelesaikan suatu masalah. Kalo masalah kecil aja gak bisa. Gimana kalo mendapat masalah besar.

Ustadz Yunal Isra’

v  Semua yang kita anggap mudah, belum tentu mudah.

v  Semakin dewasa kita, semakin pintar menata barang yang kita miliki.

v  Satu kalimat punya hak baca.

v  Munculkanlah rasa ingin tahu, munculkanlah rasa ingin menguasai ilmu.

v  Penyakit orang yang sudah bisa ?, tidak mau mencari tambahan.

v  Lomba yang dibolehkan ialah lomba menuntut ilmu.

v  Gunakanlah pedang yang kita miliki, untuk menambah wawasan.

v  Coba kreatiflah !!!

v  Munculkanlah rasa penasaran.

v  Sesuatu yang diingat secara matang maka akan ingat selama-lamanya.

v  Jadilah صديق bagi orang lain.

v  Bumi ini akan hancur, kalau ga ada yang sholat malam dan puasa sunnah

لو لا الذين لهم ورد يقومون # و اخرون لم سرد يصومون

لدككت ارضكم من تحتكم سحرا # لآنكم قوم سوء لا تعينونا

Ustadz Bagus Hariyanto

v  Siapa diatas ente ilmunya, siapa diatas ente umurnya, itu harus ente hormatin.

Ustazah Izzah Farhatin Ilmi

v  Semua itu harus diraih dengan cape bukan leyeh-leyeh.

v  Kata susah itu harus diubah dengan kata mudah.

v  Kebaikan itu harus di istiqomahkan, bukan sekali-dua kali doing.

v  Jangan mengikuti arus saja, harus punya prinsip.

v  Sibukkan dirimu dengan ilmu.

v  Kalian harus punya langkah, jam segini harus ngapain… jam segini harus ngapain…

v  Berubah …

Ustadz Subhan Mahsuni

v  Walaupun sedikit yang penting ada manfaatnya

v  Fisika, biologi, atau jimat. Semuanya dari Qur’an. كل العلوم تصدر من القران

Ustadz Sofin Sugito

v  Allah memberikan beban kepada hambanya, sesuai dengan kemampuan dirinya.

v  Tabi’ tidak berkaitan dengan matbu’, tapi matbu’ berkaitan dengan tabi’.

v  Beruntunglah kalian yang masih dapat nikmat sholat.

v  Kamu bias sholat itu anugrah

v  Buat baik sama sekitar itu harus.

v  Lebih baik jadi orang selamat, daripada jadi orang sakti.

v  ما كان اكثر فعلا كان اكثر فضلا بالعلم و بدون مخالفة الفرائض و الحقوق الشرعية ما كان اكثر فعلا كان اكثر ستما " العمل المتعدي افضل من القاصر "

Ustadz Ulin Nuha

v  Menyantuni anak yatim pahalanya lebih afdol, daripada ber-umrah ribuan kali.

v  Dalam keadaan darurat, hal-hal yang dilarang menjadi boleh. Tapi dalam batas kejujuran.

v  Orang menikah itu semuanya pahala.

v  Belajar aqidah ada levelnya, setiap level ada syaratnya.

v  Segala hal bisa dilihat dari sisi positive dan negative.

v  Jangan tergesa-gesa mengecap seseorang.

v  Puasa itu ibadah privasi, karena yang tau dirinya sama Allah.

v  Dari puasa kita belajar untuk jujur.

v  Allah ada dimana-mana, itu Allah tau segalanya.

v  Kata guru ustadz Ulin “ kalau doa itu jangan di inget-inget”.

v  Berusaha tidak membutuhkan orang, tapi berusaha dibutuhkan orang.

Mas Mu’tamad

v  Saya lebih memuliakan ulama yang ada di desa saya sendiri.

v  Kita cukup hormati guru.

Ustadzah Hilmiyyah Azhar

v  Kalau kalian gak punya pondok, buatlah pondok. Dimanapun kalian belajar, jangan lupa kalian mengajar. Kutipan kata dari pak Kyai.

Ustadz Zia ul-Haramain

v  Lidah bisa memiliki banyak fungsi, lebih tajam dari pedang, lebih halus dari sutra. Bisa menjerumuskan kesurga.

v  و قال الفاروق رضي الله عنه تفقهوا قبل ان تسودوا

1.       Sebelum dihormati orang

2.       Tua

3.       Sudah punya jabatan

v  Belajar diwaktu itu susah, tapi fahamnya gampang.

v  Memori otak manusia melebihi flash disk- hard disk

v  Tidak ada syarat dalam kematian. Sakit bukan syarat kematian, tua bukan syarat mati الموت ياتى بغتة

v  Orang diluar islam tidak akan ridho islam bersatu.

v  Hati harus terisi dengan al-Qur’an.

v  Orang munafiq menyembinyikan kekafiran, memamerkan keislaman.

v  Orang yang sudah berilmu, harta dating sendiri, dunia dating sendiri.

v  Jangan pernah meremehkan ilmu.

v  Ilmu membutuhkan al-Qur’an, al-Qur’an membutuhkan ilmu.

v  انما الصبر في سمعت الاولى, kesabaran ketika bencana pertama datang.

v  Dalam islam tidak ada pahala warisan.

v  Menghafal al-Qur’an harus dibarengi dengan mengerti maksudnya.

Pelaut/nelayan : hanya membaca

Penyelam : bias mentadabburi al-Qur’an.

v  Wali Allah tidak akan pernah cinta dunia. Cinta sama dunia sekedarnya saja.

v  Adab orang yang berilmu ketika ditanya sama orang, jangan jawab sembarangan.kalau gak tau, ya gak tau….

v  Orang yang ngomong tanpa ilmu sama kaya orang musyrik.

v  Fatwa tanpa ilmu tanda akhir zaman.

v  Allah mewafatkan ilmu dengan mewafatkan ulama.

v  Dunia ibarat kita naik angkot.

v  Zuhud mencukupkan diri dari apa yang kita punya.

v  Harta bias menjadikan kendaraan kesurga dan keneraka.

Ustadz Ali Wafa

v  Dakwah itu uterus-menerus.

v  Kalian setelah lulus dari sini, jangan sampai lepas mengajar.

v  Nafsu itu bukan untuk dihilangkan, nafsu itu untuk dikontrol.

v  Jangan anggep remeh kesalahan.

v  إبن عطاء الله لاصغيرة إذا واقابلك  عدله و لا كبيرة إذا واجهك فضله  

Tiada yang kecil bila engkau menghadapi pengadilan Allah, dan tidak ada yang besar bila engkau menghadap fadl Allah.

v  Best starting best finishing.

v  Perempuan itu magnet, walau kadang perempuan itu meracuni.

v  الضرب  itu ada, tapi bukan langkah awal.

v  Kalau orang tua marah jangan anggap rasa kebencian, tapi rasa rahmat dan kasih sayang.

v  Perbudakan itu penyiksaan.

v  Sandar wanita yang sholeh :

1.       Hafidzoh

2.       Santri

v  Laki-laki tidak mengenal kata monopos.

v  Tidak ada murid yang pintar, tapi guru yang cerdas.

v  النكاح كالشراع و الخلع كالبيع

Ustadz Badrut Tamam

v  Jadi apapun, jangn tinggalkan ngaji dan ngajar. “ Mbah Maimun Zubair “.

v  Niat tanpa amal bias dapat pahala, tapi amal tanpa niat tidak bias dapat pahala.

v  Niat itu kadang kita yang mencari, kadang Allah yang memberi.

v  Orang bekerja itu ada dua : cari duit dan cari duit agar bisa ibadah.

v  خير البيوت ما كان فيه الرجل رجلا و المرأة مرأة

v  Orang itu banyak guru, tapi hanya beberapa guru yang mempengaruhi dia.

v   

Ustadz Roki’in

v  Tirakat itu pengabdia kepada Allah.

v  Engga usah gengsi kalau di pondok.

v  Kita tidak tahu, amal kita mana yang diterima oleh Allah.

v  Kesopanan lebih tinggi dari kecerdasan.

v  الغيرة من صفات النساء, kata pak kyai.

v  Penyakit manusia kalau belajar tidak tahu, kalau belajar lupa. Jadi harus seringmu’rajaah.

v  Cinta itu sifatnya temporal (batas waktu).

v  Kemandirian menghilangkan sifat kemanjaan.

v  Islam itu dinamis, tidak statis.

v  Engga bakal punya usaha, kalau tidak berusaha.

v  Kalau mengasih seauatu itu, kasih ke orang yang membutuhkan.

v  Dakwah itu tidak harus pinter, metodenya juga harus bener.

v  Kyai itu pangkat yang diberikan masyarakat من علم عمل و علّم شيخ هاشم أشعاري 

v  Kalau orang hatinya udah bersih, maka omongannya akan masuk ke hati.

v  Hampir seluruh ilmu pada massa nabi itu muncul, tapi secara praktis. Bukan teori.

v  Kelemahan study tafsir di Indonesia, hanya mengambil tafsir pada ulama. Tidakl membuat tafsir baru. Pak Quraish

v  Hidup ga’ usah pusing, optimis ajah.

v  Kalau kita menemukan satu kesulitan, maka kita akan mendapatkan dua kemudahan.

v  Hadis itu bukan wacana teks.

v  Perempuan itu الدين  نقصان الغقل نقصان, kata nabi.

v  الشهوة للمرأة يضاعف العقل شبيعة

v  جمال الرجل في عقلهاو جمال المرأة في وجهها

v  الصبر عن الهوى أشد عن الصبر عن البلاء

v  Nikah itu tidak mengikuti hawa nafsu.

v  Islam itu hadir untuk menghapus perbudakan.

v  Kalau nikah itu jangan berpatokan pada perasaan, tapi pada perasaa.

v  Fikih itu dinamis, bukan statis.

v  Perempuan seperti cermin, kalau pecah tidak bias dibrnerin lagi.

v  Casing itu tidak menentukan hati, perempuan tidak bias di baca dengan penampilan.

v  Dalam kitab alfiyyah ada makna tersirat dan tersurat.

 

 

Ustadz Imam Budiman

v  Kita semua bisa baca, tapi tidak semua dari kita punya cara baca.

v  Orang pertama kali berkarya pasti jelek.

v  Setiap orang itu punya iq (akal) dan sq (hati).

v  Kualitas laut terbaik sebenarnya di Indonesia.

v  Kita itu banyak ilmu, tapi minim pengamalan.

v  Bagaimana menghargai sesuatu yang tidak berharga.

v  Kesadaran itu siapa pun.

Ustadz Arrazy Hasyim

v  لولا الصلاة لولا قراءة لولا الأذكار ما ألقيت الدنيا

v  علموا الدين بلغة الدين

v  التصوف لغتها ليس لغة العربية لكن لغة القلبية

v  حضور القلب يعنى الخشوع

v  التصوف هو معرفة القبول و الرد

v  نحن نصلي ليس لنشتري الجنة لكن لنشتري رب الجنة

v  " كن مؤذّنا " ثواب الإمام مقيد بثواب المؤذّن

v  أن زيادة في الصلاة جائز إن كان باللغة العربية الفصيحة

v  لماذا ذكر الله صعب ؟ لأنك لا تعرفه

v  معرفة الإسم و الصفة مهمة " معرفة الذات أن تقول أنا لا أدري "

v  أن الحكمة مثل الماء

v  محمّد الكتّانى : من انصرف بعد الصلاة مباشرة لا تقبل صلاته

v  الذكر لبّ القرآن

v  ذنبنا في الصلاة الغفلة

v  لا تنام في المسجد إلاّ و أنت منقطتع

v  علامة الإيمان على الرجل إختيار المسجد

v  الحب يذهب التعب

v  Kekasih kalau berkehendak, maka pengasih akan memberi.

v  Dunia itu seperti منزل  bukan seperti  بيت

v  أفضل الأوراد القرآن

v  كل ذكر يعتده المريد

v  الحبيب عبد الله الحداد رسالة معاونة " قراءة الكتب من الأوراد "

v  Adab seorang guru tidak hanya membaca fatihah kepada gurunya, tapi juga kepada  muridnya.

v  Wirid itu pertanda sudah ada warid ( kadang sadar, kadang tidak sadar ).

v  Nabi aja di talqin Jibril, masa ente engga.

v  سيف المعلم العقاب

v  الإنسان من كان له روح أو قلب عند أهل السنة

v  القلب هو الأمير و الأكل هو الوجيز

v  الفكر للخلق و القلب للخالق

v  Ulama itu ilmunya dua, intelektual dan spiritual.

v  Takut itu ke orang hidup, bukan ke orang mati.

v  أهمية صحة قلب الرحاني أفضل من صحة قلب الجسماني

v  Orang yang tak kuat lathifah rabbaniyahnya, maka akan rebutan makanan dan perempuan.

v  Status membuat wajah berbeda.

v  Wali Allah tidak pernah ihtilam, إلا, dengan halal.

v  Pesantren bukan bangunan, pesantren itu nidzom.

v  Berpakaian apa kata orang itu cape, berpakaian apa kata diri sendiri itu menyenangkan.

v  Dengan istiqomah yang sedikit maka Allah akan kasih banyak.

v  Seharusnya nafsu itu ngikutin qalbu. القلب كالملك

v  Fiqih bias nipu, karena produck manusia.

v  Kasyaf syaitan mengungkap aib orang lain, kasyaf ilahi mengungkap aib sendiri.

v  Kasyaf itu ngga selalu baik.

v  Taubat nasuha itu perubahan ekstrim pada manusia.

v  Mobil aja di bawa ke car wash, apalagi qalbu, harus di bawa ke mursyid.

Ustadz Haqim Hasan al-Bana

v  Sesuatu yang susah di awasi, maka akan hilang.

v  Semakin ke barat semakin besar, semakin ke timur semakin kurang.

v  Di Indonesia yang buat fanatik itu agama, ras, dan, suku.

Ustadz Ahmad Jauzy

v  Yang ngebentuk kita itu lingkungan.

v  Kenapa anak kyai itu pinter-pinter, karena kalu mau bersetubuh doa.

v  Anak masih kecil sesuai pada lingkungannya.

v  Jangan menuntut orang lain memahami kita.

v  Jangan terlalu ngarep di buat baik orang lain.

v  Setengah iman seseorang akan lengkap setelah menikah.

v  Cobaan orang yang beribadah, merasa suci.

v  Seorang pemimpin ga boleh gengsi, kalau keputusannya salah.

v  Semua dosa harus di taubat, supaya tidak terulang lagi.

v  إختلاف العلماء أمة رحمة

v  Ayampun punya jasa bagi kita.

v  Ceramah di kampung cukup lucu dan cerita.

Peran dan Kondisi Media Massa dan Demokrasi di Indonesia

​ Peran dan Kondisi Media Massa dan Demokrasi di Indonesia                              FAHRIZAL HISBULAH (11200510000130) Program Studi Kom...